GORONTALO (go!) – Menjadi Gubernur harus memiliki kecerdasan intelektual dan mampu berbahasa Inggeris. Pernyataan ini disampaikan oleh Walikota Gorontalo Adhan Dambea di sela-sela sambutannya pada acara silahturahmi Gubernur Gorontalo dengan masyarakat desa Barakati kecamatan Tabongo kabupaten Gorontalo, Minggu (23/10). Adhan menilai, tugas seorang Gubernur tidaklah mudah. Selain mampu memanage pemerintahan kabupaten/ kota, seorang Gybernur akan banyak menerima tamu dari berbagai Negara. Hal ini jelas memerlukan kemampuan berbahasa Inggeris sebagai bahsa dunia agar maksud kunjungan mancananegara tersebut bisa dipahami dan ditelaah dengan baik. “Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika seorang Gubernur tidak mampu berbahasa Inggeris, tamu dari luar negeri pasti tidak dipahami tujuan mereka ke Gorontalo,” ujar Adhan.
Adhan menambahkan, kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) adalah sebuah pembuktian skill Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. Adhan mengaku salut dan terperangah ketika mendengar Gusnar Ismail mampu berbahasa Inggeris dalam forum dunia yang diadakan di Gorontalo.
“Saya awalnya merasa khawatir ketika pak Gusnar naik memberikan sambutan pada pembukaan HPS, jangan-jangan beliau ini tidak tahu berbahasa Ingeris, tapi ternyata pak Gusnar lancer berbahasa Inggeris. Saya bangga dan salut terhadap beliau,” tukas mantan Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo.
Karena itu diajang Pilgub 16 November nanti, Adhan mengajak kepada seluruh masyarakat Gorontalo untuk memilih Cagub dan Cawagub yang pintar berbhasa Inggeris dan teruji kinerjanya, dan pilihan tepat menurut Adhan adalah pasangan Gusnar-Tonny. “Jangan lupa pilgub 16 November pilih Gubernur yang tahu bahasa Inggeris dan telah teruji, dan pilihan yang tepat itu adalah pasangan Gusnar-Tonny karena mereka telah berpengalaman dan sudah tahu mau dibawa kemana Gorontalo ke depan,” tandas Adhan. (pr*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan komentar terbaikmu ya....,